Blogger templates

twitterfacebookgoogle plusrss feed

Rabu, Juni 05, 2013

SEJARAH DUNIA KEFARMASIAN

A. Zaman Prasejarah
Farmasi telah ada sejak pemikiran manusia mulai berkembang meski dalam
bentuk yang sangat sederhana. Manusia purba belajar dengan menggunakan
insting dan observasi terhadap burung-burung dan hewan-hewan buas. Mereka
juga memanfaatkan air dingin, daun, kotoran, dan lumpur. Dengan berbagai
usaha yang bersifat coba-coba, manusia purba mempelajari berbagai hal untuk
menolong sesamanya. Dalam waktu singkat, mereka dapat menggunakan
pengetahuannya dan bermanfaat bagi orang lain. Meskipun menggunakan
metode yang masih kasar, beberapa obat masa kini berasal dari sumber-sumber
yang telah digunakan oleh nenek moyang kita tersebut.
Farmasi pada Masa Babylonia Kuno
Babylon, permata bagi Mesopotamia kuno, sering disebut juga sebagai tempat
munculnya peradaban manusia, adalah yang pertama menemukan dan
melaksanakan praktek peracikan obat. Para ahli penyembuh ketika itu (sekitar
2600 SM) melaksanakan tiga peran berbeda secara bersamaan sebagai
agamawan, dokter, dan apoteker. Naskah-naskah medik ditulis di atas tablettablet
tanah liat yang berisikan gejala-gejala penyakit, resep dan cara peracikan
obat, dan juga doa-doa. Orang-orang babylon telah berhasil menemukan hal-hal
penting dalam upaya penyembuhan penyakit yang pada masa sekarang dikenal
dengan farmasetik modern, ilmu kedokteran, serta kegiatan-kegiatan spiritual.
B. Farmasi pada Masa Cina Kuno
Kefarmasian di Cina menurut legenda pertama kali dikembangkan oleh Shen
Nung (sekitar 2000 SM). Seorang kepala suku yang telah mencari dan
menginvestigasi khasiat obat dari ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan
beberapa herbal tersebut terhadap dirinya sendiri, serta menulis Pen T-Sao
pertama, tulisan tentang herbal-herbal asli yang berisikan 365 jenis obat-obatan.
Sesuatu yang masih dipuja oleh orang cina asli penghasil obat sebagai wujud
perlindungan Tuhan untuk mereka. Shen Nung secara menakjubkan menguji
beberapa herbal, kulit kayu, dan akar yang diperoleh dari ladang, rawa-rawa,
dan hutan yang masih dikenal dalam bidang kefarmasian hingga kini.
Menggunakan background “Pa Kua”, suatu simbol matematis dari penciptaan
dan kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan oleh Shen Nung antara
lain podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu cinnamon, dan juga
seperti yang berada di tangan bocah pada gambar, ma huang, atau disebut juga
ephedra.

C. Papyrus Ebers
Praktek pengobatan di Mesir telah berlangsung sejak tahun 2900 SM dan mereka
juga diketahui memiliki catatan formula obat fenomenal, Papyrus Ebers, yang
dibuat sejak 1500 SM. Papyrus Ebers tersebut memuat sekitar 800 formula dan
700 macam obat-obatan. Pusat farmasi di Negara Mesir kuno diselenggarakan
oleh dua orang pejabat negara yang bertindak sebagai Ahli farmasi di suatu
ruangan yang disebut sebagai “Rumah Kehidupan”. Dengan seting kira-kira
seperti gambar ini, Papyrus Ebers didiktekan oleh seorang ahli farmasi mengenai
prosedur formulasi yang sedang dikerjakan.

1. Tanaman Cyperus Papyrus
Tanaman papirus tumbuh di sepanjang tepi sungai di perairan yang berarus tenang. Tanaman air ini menyerupai buluh dan memiliki daun yang tumbuh dari dasarnya. Batang papirus berbentuk segitiga, lurus, dan bisa tumbuh sampai sekitar 15 meter. Pada masa Mesir kuno, tanaman ini memiliki kegunaan beragam dari sebagai sumber makanan, obat-obatan dan parfum, untuk bahan baku pembuatan keranjang, mebel, bahkan perahu. Akar dan batang papirus bisa dimakan layaknya sayuran, sedangkan batangnya saja bisa digunakan untuk membangun rumah.

2. Kertas Papirus
Diyakini bahwa orang Mesir mulai membuat kertas dari papirus sejak tahun 4.000 SM. Untuk membuat kertas, lapisan terluar batang dikupas dan hanya bagian dalam yang digunakan. Batang bagian dalam ini direndam dan dikeringkan. Batang yang telah berbentuk serat ini lantas dianyam hingga mirip berbentuk tikar. Tikar papirus lantas dibasahi dan ditekan. Hal ini memungkinkan anyaman menjadi bersatu akibat getah lengket yang terkandung di dalamnya. Lembaran papirus selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari. Jika diperlukan, permukaan lembaran bisa dipoles agar semakin halus. Tergantung pada kebutuhan, lembaran papirus bisa digunakan apa adanya atau disambung hingga membentuk gulungan.

3. Penggunaan Papirus
Berbagai kualitas papirus yang berbeda digunakan untuk tujuan yang berbeda pula. Papirus kasar digunakan sebagai kemasan, sedangkan papirus kualitas baik digunakan sebagai media tulis berbagai naskah penting. Papirus seringkali dicat, terutama jika digunakan untuk menulis teks-teks agama. Meskipun iklim kering Mesir amat cocok untuk penggunaan papirus, papirus juga populer di kalangan orang-orang Yunani dan Romawi.

4. Naskah Papirus Terkenal
Berikut adalah berbagai naskah papirus yang terkenal:
a. Papirus Rhind (Rhind Papyrus)
Naskah ini mendapatkan namanya dari pembeli barat bernama Alexander Henry Rhind, seorang kolektor barang kuno asal Skotlandia. Naskah ini dibeli pada tahun 1858, berisi tabel dan soal matematika. Papirus Rhind disebut pula sebagai papirus Ahmes, mengacu pada juru tulis yang menyalin naskah ini sekitar tahun 1650 SM.
b. Papirus Turin (Turin Papyrus)
Papirus yang sudah tidak utuh lagi ini disimpan di Museum Mesir di Turin, Italia. Naskah ini berasal dari dinasti ke-19 (1.292-1.190 SM) dan berisi kronologi raja-raja Mesir. Papirus Turin diterbitkan oleh Ramses II dan dianggap tidak berlaku lagi seiring berakhirnya pemerintahannya. Sayangnya, bagian awal dan akhir dari papirus ini telah hilang. Papirus Turin penting karena berisi catatan mengenai nama dan waktu pemerintahan berbagai raja dalam tahun, bulan, dan hari.

D. Bapak Botani: Theophrastus
Theoprastus (sekitar 300 SM) adalah sosok ilmuan Yunani kuno ternama yang
dikenal sebagai filosof besar dan ahli dalam ilmu alam dan disebut-sebut sebagai
Bapak Botani. Berbagai observasi dan pengamatan yang dilakukannya mengenai
medis dan herba merupakan suatu pencerahan bagi pemahaman manusia.
Beliau bertindak sebagai pengajar bagi sekumpulan siswa yang mempunyai
minat yang sama dengannya. Di dalam gambar ini Beliau memperagakan
tanaman Belladonna, dan di belakangnya terletak bunga pomegranate, senna, dan
juga manuskrip-manuskrip perkamen. Siswa juga terlihat menggunakan papan
gading yang dilapisi madu warna sebagai alat tulis.

E. Sang Toksikolog: Mithridates VI
Mithridates VI adalah seorang raja negeri Pontus (sekitar 100 SM) yang
senantiasa bertempur melawan kekaisaran Romawi. Beliau adalah ilmuan
toksikologi yang menemukan tidak hanya tentang berbagai jenis racun, namun
juga bagaimana mencegah dan mengobati efek racun. Mithridates VI tanpa
banyak pertimbangan menggunakan tubuhnya sendiri dan juga tubuh para
tahanan sebagai "kelinci percobaan" dalam mengujicoba berbagai racun dan
antiracun. tampak dalam gambar, di belakang Mithridates terletak rhizotomists,
offering fresh, flowering aconite, ginger,dan gentian. Dan di kanan bawah gambar
terletak dua buah wadah biang sampanye. formula yang diramu Mithridates
yang paling terkenal adalah suatu panantidotal yang populer digunakan selama
kurang lebih seribu tahun yang dikenal dengan Mithridatum.

F. Terra Silgillata: Merek Obat Pertama
Orang-orang masa lampau telah mempelajari manfaat dari merek dagang yang
merupakan identitas suatu barang yang digunakan untuk meraih konsumen.
salah satu therapeutic agent yang memakai merek dagang adalah Terra Sigillata
(cap Bumi), suatu tablet tanah liat yang berasal dari pulau Mediteranean di
Lemnos sebelum tahun 500 SM. setiap tahunnya tanah liat digali di terowongan
Lemnian dihadiri oleh pemerintah dan pendeta-pendeta. tanah liat dicuci,
disuling, dan digulung dengan ketebalan tertentu, tanah liat itu dibentuk seperti
pastilles dan diberi cap oleh para pendeta wanita, lalu dikeringkan di bawah
sinar matahari. Lalu tablet-tablet itu didistribusikan secara komersial.

G. Dioscorides
Dengan adanya berbagai pencapaian dalam dunia ilmu pengetahuan serta
perkembangan yang memotivasi banyak orang melakukan observasi atau studi
intensif oleh para saintis, penelitian menjadi kian penting bagi kebutuhan
perdagangan dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Pedanios
Dioscorides (abad pertama masehi), adalah saintis yang telah berkontribusi
dalam bidang kefarmasian. Untuk mempelajari Materia Medica, Beliau
melakukan kerjasama dengan tentara romawi di seluruh dunia. Dia mencatat
hasil-hasil observasi, menyampaikan tentang cara yang baik dalam
mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan obat-obatan. Berbagai uji coba
yang telah dilakukannya terus digunakan sampai pada abad keenam.

H. Galen
Galen adalah sosok dari masa lalu yang sampai sekarang masih sangat
dihormati oleh profesi farmasi dan kedokteran. Galen (tahun 130-200 M)
merupakan pakar praktisi dan pendidikan farmasi dan kedokteran di Roma.
metode yang diterapkannya dalam menyiapkan dan meracik obat telah
digunakan di dunia barat selama 1500 tahun, dan namanya sendiri telah
diasosiasikan dengan metode peracikannya yang dikenal dengan galenika.
Beliau adalah penemu dari formula krim dingin, yang secara esensial adalah
sama dengan krim yang kita kenal sekarang. banyak prosedur-prosedur yang
ditemukan Galen masih digunakan di laboratorium peracikan modern masa
kini.

I. Damian dan Cosmas
Identiknya dua professional kesehatan, farmasi dan kedokteran, digam-barkan
secara menarik oleh pasangan kembar, Damian (Farmasis) dan Cosmas (Dokter).
Pasangan tersebut merupakan keturunan arab yang beragama nasrani. Mereka
memasukkan unsur religius dalam pengetahuan mereka untuk membantu
pasien. Karir mereka berahir pada tahun 303 M secara martir dan selama
berabad-abad makam mereka di Kota Syiria (Cyprus) dianggap suci. Mereka
termasuk dari deretan saintis penting yang menyokong kefarmasian dan
kedokteran.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogger news