Masih ingat dengan jubah gaib
Harry Potter? Jubah warisan ayah penyihir asal Inggris tersebut menjadi
ajaib karena kemampuannya menjadikan si pemakai jubah tidak keliatan.
Sekarang, jubah gaib tidak lagi hanya ada dalam khayalan. Para peneliti
telah mengembangkan metamaterial, bahan yang dapat membelokkan cahaya
sehingga memungkinkan pemakai jubah ‘menghilang’ dalam udara.
Untuk pertama kalinya, tim peneliti University of California, Berkeley membuat metamaterial tersebut dalam struktur tiga dimensi. Material sejenis yang dikembangkan sebelum ini baru sanggup dibuat dalam struktur dua dimensi yang sangat tipis dan hanya dapat dibuktikan melalui pada riset laboratorium.
Untuk pertama kalinya, tim peneliti University of California, Berkeley membuat metamaterial tersebut dalam struktur tiga dimensi. Material sejenis yang dikembangkan sebelum ini baru sanggup dibuat dalam struktur dua dimensi yang sangat tipis dan hanya dapat dibuktikan melalui pada riset laboratorium.
Apakah itu Matamaterial?
Metamaterial adalah
material-material buatan yang tidak tersedia dalam alam. David Stubbe
dalam artikelnya pada Berkeley Science Review menganalogikan material
biasa sebagai bongkahan semen seukuran Manhattan, yang terbuat dari
substansi-substansi yang kurang lebih sama. Lalu ia membandingkan dengan
Manhattan yang sebenarnya sebagai metamaterial, di mana bongkahan semen
tersebut disusun kembali menjadi bangunan dengan struktur tata kota
tertentu. Walaupun sama-sama terdiri dari semen, sebuah kota dengan
gedung pencakar langit memiliki substruktur yang lebih kompleks dari
bongkahan semen. Sebagai hasilnya, karakteristik keduanya juga berbeda.
Komposit Metamaterial yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Dengan mengganti semen dengan
tembaga dan bangunan dengan kumparan dan kawat, kemudian menyusutkannya
menjadi sekitar sepermilyar, itulah dasar dari metamaterial.
Substruktur dari metamaterial (pengaturan dan ukuran kumparan dan kawat)
itulah yang krusial. Ketika gelombang cahaya atau gelombang suara
melalui struktur tersusun yang jauh lebih kecil daripada panjang
gelombangnya (jarak antara satu gelombang dengan yang lainnya),
gelombang melewati struktur tersebut seolah-olah struktur tersebut sama,
tetapi dengan properties yang berbeda dari material konstituen. Pada
akhirnya, gelombang tidak mengetahui adanya substruktur yang terpisah
dan ‘melihat’ material yang sama sekali baru.
Metamaterial yang
dikembangkan dalam komando Prof. Xiang Zhang ini membiarkan gelombang
radio dan cahaya yang mengenainya untuk terus mengalir, bukannya
dipantulkan. Seperti aliran air di sekitar batuan yang menonjol di
permukaan sungai. Cahaya yang jatuh di atasnya selalu dibelokkan
sehingga tak pernah memantul. Oleh karena itu, bayangan si pemakai jubah
berbahan metamaterial ini seperti tidak terlihat oleh mata. Sesuai
hukum fisika, benda hanya terlihat oleh mata jika terdapat cahaya yang
dipantulkan benda dan jatuh ke retina mata.
Jika dikonstruksikan dengan benar, metamaterial dapat mencapai indeks refraksi negatif. Saat gelombang elektromagnetik seperti cahaya bergerak dari indeks medium yang rendah ke indeks medium yang lebih tinggi, gelombang tersebut belok menuju garis perpendikuler ke permukaan. Namun, jika cahaya memasuki material berindeks negatif, gelombang berbelok ke arah yang berlawanan, seolah-olah dipantulkan di luar garis perpendikuler.
0 komentar:
Posting Komentar